Selasa, 26 Maret 2019

Pengalaman Magang di Humas Pajak



Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh.

Hallo Sahabat Pajak, nama saya Muhammad Fadhilah, biasa dipanggil Bang Fadhil. Asal Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini saya kuliah semester enam jurusan akuntansi perpajakan di Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia (STPI). Disini saya akan menceritakan pengalaman saya selama magang di Humas Pajak Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Mau tau gimana kisah klasik saya selama magang ??? Yuk, baca story saya dibawah ini.



Suatu kebanggan bagi saya, dalam rangka mengisi waktu liburan semester selama satu bulan, saya bisa magang di Humas Pajak Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Pada awalnya sih, saya tidak pernah menyangka bisa magang di tempat ini, soalnya saya dengar kabar, bahwa jarang sekali mahasiswa yang bisa magang disini. Tapi, setelah saya mencoba mengajukan surat permohonan magang, eh ternyata diterima. Alhamdulillah yah, rezeki anak sholeh.



Tibalah saatnya saya magang !!!

Di hari pertama, saya langsung disambut oleh Kak Ani yang merupakan Kasubdit Humas Pajak. Setelah saya memperkenalkan diri, kemudian beliau memperkenalkan satu per satu para pegawai yang ada di humas pajak. Ternyata oh ternyata, pegawai humas pajak itu sangat welcome yah terhadap saya yang hanya seorang mahasiswa magang. Kesan dihari pertama yang sangat luar biasa. Walaupun agak sedikit canggung, tapi saya bisa menjalani hari pertama magang dengan baik dan benar.



Kemudian, dihari kedua dan seterusnya, saya sudah mulai enjoy dengan profesi saya sebagai “Mahasiswa Magang”, karena memang didukung oleh suasana kantor dan para pegawai humas pajak yang baik hati dan selalu ceria. Yah, ini adalah suatu anugrah terindah yang saya rasakan tanpa dimanipulasi.



Seiring berjalannya waktu, saya mulai mengenal lebih dekat dengan teman-teman humas pajak beserta tugas dan fungsinya masing-masing. Mulai dari pembuat video terkait pajak yang biasa diposting diakun media sosial Ditjen Pajak RI, sampai kepada pengelola akun media sosial DJP itu sendiri atau yang lebih dikenal dengan Taxmin. Ternyata, merekalah behind the scene dari kesuksesan penyampaian informasi tentang pajak yang kita rasakan selama ini. Pada dasarnya, saya memang sering membaca dan menonton postingan tentang pajak di akun medsos djp, kemudian saya repost lagi diakun medsos milik pribadi supaya dibaca oleh followers saya. Boleh dong saya bangga, bisa mengenal mereka lebih dekat, karena dibalik informasi yang kita dapatkan tentang pajak, ternyata merekalah aktor utamanya.



Tahu nggak sih, ngapain aja selama saya magang ???

Jadi, selama saya magang itu, banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan. Pertama, saya diajarkan tentang surat menyurat, fotocopy, scan, dan stempel. Ini pengalaman yang sangat berharga loh, karena selama saya kuliah, tidak pernah diajarkan tentang hal ini. Kemudian lanjut ke pengalaman yang kedua, saya diajarkan tentang perekaman video kegiatan pajak dan ikut rapat terkait kegiatan kampanye pajak. Kebetulan, selama saya magang ada dua kegiatan besar terkait pajak, yaitu Rakorsus P2Humas dan Spectaxcular. Nah, disitu saya bantu-bantu terkait perekaman video kegiatan Rakorsus P2Humas, dan untuk kegiatan Spectaxcular, saya disuruh ikut rapat persiapan terkait kegiatan Spectaxcular. Pada awalnya, saya agak canggung disuruh ikut rapat, karena saya kan hanya mahasiswa magang. Tapi, karena ini arahan dari teman-teman humas pajak yang baik hati, akhirnya saya ikut. Alhamdulillah, akhirnya saya tahu, ternyata seperti ini yah suasana rapatnya, pengalamn saya pun bertambah.



Pada dasarnya, banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan selama magang di Humas Pajak ini, dan pengalaman yang paling berkesan adalah saya bisa bertemu dan foto selfie bersama Bu Ani (Menkeu RI) dan Pak Robert Pakpahan (Dirjen Pajak RI). Mau tahu, gimana ceritanya saya bisa selfie bareng Bu Menteri dan Pak Dirjen Pajak ???. Sebenarnya, ceritanya sih panjang, singkatnya sih mungkin ini rezeki anak sholeh kali yah. Hehehe.



Okey, mungkin sekian pengalaman saya selama magang di Humas Pajak. Semoga bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Eittttsss, hampir lupa. Ada satu lagi cerita menarik yang tak boleh anda lewatkan. Apa itu ??? Jadi, selama satu bulan saya magang, saya itu nginap di Masjid Kantor Pusat Pajak loh. Alasannya sih cukup sederhana, karena saya takut telat masuk kantor. Kos an saya kan di daerah Matraman, Jakarta Timur, sementara Kantor Pusat Pajak itu dijalan Gatoto Subroto, Jakarta Selatan. Kira-kira 3.5 KM lah dari kos an. Nah, dengan jarak yang lumayan jauh, belum lagi ditambah kemacetan dijalan Ibukota ini, akhirnya saya memutuskan untuk nginap dimasjid aja. Mendengar hal itu, teman-teman humas pajak prihatin dan terharu akan kondisi saya yang nginap di masjid, dan mereka menyarankan saya untuk pulang-pergi aja dari matraman, kalaupun terlambat, gak apa-apa, yang penting tetap masuk tiap hari. Saya sangat berterima kasih atas kepeduliannya, tapi sekali lagi saya ingin katakan, bahwa diberi kesempatan buat magang di sini saja suatu kesyukuran bagi saya, maka saya harus memberikan kesan yang terbaik selama magang, yah minimal hadir tepat waktu. Perlu kita ketahui bersama, bahwa tidur atau nginap di masjid itu penuh dengan keberkahan. Selama saya nginap di masjid, saya merasa lebih dekat dengan Allah SWT. Mulai dari rutin melaksanakan sholat wajib lima waktu, sholat tahajud, dan sholat dhuha. Jadi, selain pengetahuan tentang pajak yang saya dapatkan selama magang, tingkat keimanan pun bertambah selama saya nginap dimasjid. Selama saya nginap di masjid itu penuh dengan keberkahan, salah satunya saya bisa bertemu dan foto bareng Pak Zulkifli Hasan (Ketua MPR RI). Lah, kok bisa bertemu Ketua MPR RI ??? Ketika itu, saya bertindak sebagai muadzin dan mengumandangkan adzan maghrib di Masjid Salahuddin Kantor Pusat Pajak, setelah selesai adzan kemudian saya sholat sunah qabliyah, sebelum qamat, saya noleh kebelakang, saya kaget, eh ternyata ada Ketua MPR RI. Kemudian saya iqamah, dan saya pun akhirnya bisa sholat maghrib bersama Pak Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Bang Zul. Setelah selesai sholat, saya pun keluar dan nunggu dibelakang buat minta foto bareng Bang Zul dan Alhamdulillah, rezeki anak sholeh, bisa foto selfie bersama Ketua MPR RI. Nah, ini adalah salah satu keberkahan yang saya dapatkan selama nginap di Masjid. Awasss, jangan ditiru adegan ini, karena hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu, seperti saya ini. Hehehe.



Yahhh, inilah sedikit cerita pengalaman saya selama magang di Humas Pajak. Semoga bisa bermanfaat buat sahabat pajak. Sebelum saya mengakhiri cerita ini, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan terkait pajak. Important sekali nih, baca baik-baik yah.



Pajak Di Mata Bang Fadhil !!!

Pada dasarnya, ketika saya menjadi mahasiswa pajak, saya suka menulis sesuatu hal yang berkaitan dengan pajak. Menulis tentang pajak adalah upaya saya untuk ikut menyukseskan Gerakan Literasi Nasional dan juga Inklusi Kesadaran Pajak dalam dunia pendidikan. Menurut saya, program inklusi ini sangat bagus dan harus terus digaungkan di seluruh Indonesia.



Adapun strategi yang harus dilakukan oleh Ditjen Pajak terkait program ini adalah dengan memasukkan nilai kesadaran pajak sejalan dengan pendidikan karakter, karena ini adalah hal mendasar dalam memberikan pemahaman akan arti penting pajak bagi pembangunan nasional.



Kemudian Ditjen Pajak juga harus memberikan informasi yang benar tentang penggunaan pajak dan manfaatnya, karena akan menimbulkan kesadaran untuk membayar pajak. Karena targetnya adalah generasi muda penerus masa depan bangsa dan calon wajib pajak, sampaikanlah informasi kepada mereka dengan bahasa bergaya kekinian agar tidak kaku dan tepat sasaran tanpa mengurangi poin penting dari pesan yang ingin disampaikan. Di era reformasi perpajakan jilid ketiga ini, menurut saya performa petugas pajak saat ini sudah semakin baik. Dari segi pelayanan kepada wajib pajak maupun sosialisasi kepada masyarakat telah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Hal itu harus dipertahankan dan terus-menerus ditingkatkan.



Ditjen Pajak harus mampu menjaga amanat seluruh rakyat Indonesia dalam menghimpun pajak negara, untuk kemudian dikelola dengan baik serta digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.



Dalam memajukan dunia perpajakan Indonesia, saya punya tiga proyek besar yang ingin dilakukan,yaitu:
(1). Berhubung saya adalah "kids zaman now", maka saya ingin memberikan sosialiasi serta edukasi tentang pajak kepada generasi muda supaya mereka paham akan arti penting pajak, dan akhirnya tumbuh kesadaran untuk membayar pajak. Sebab, apabila edukasi tentang pajak diberikan sejak dini, maka akan lebih mudah memengaruhi pemikiran seseorang sehingga akan muncul ketaatan untuk mematuhi aturan tentang pajak.

(2). Saya ingin berperan sebagai agen informasi pajak. Sebagai mahasiswa akuntansi perpajakan, saya dan rekan-rekan lainnya harus mampu memberikan informasi yang baik dan benar kepada masyarakat tentang pajak. Gerakan yang dimulai dari kalangan akademisi diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat dari enggan membayar pajak menjadi bangga bayar pajak.

(3). Dalam memajukan dunia perpajakan di Indonesia, kita harus mulai dari bawah. Apa itu? Yaitu optimalisasi penerimaan pajak dan pengelolaan hasil penerimaan perpajakan yang merata sehingga dirasakan oleh semua warga negara hingga pelosok daerah terpencil. Dengan dirasakannya manfaat pajak oleh seluruh rakyat Indonesia, kepercayaan mereka akan tumbuh dan kesadaran untuk taat pajak akan bangkit.



Sebenarnya ini bukan melulu proyek pribadi, tapi niat ikhlas dari lubuk hati terdalam demi mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah cita-cita besar yang tertanam di sanubari saya sebagai seorang anak kampung dari Timur Indonesia yang ingin melihat Indonesia baru yang lebih sejahtera. Insya Allah, saya yakin suatu saat nanti pasti akan terwujud.



Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia. Mari kita semua dari berbagai elemen bangsa, senantiasa bersatu bahu-membahu dalam menjaga pajak sebagai amanat negara. Selamat berkontribusi untuk NKRI !!!

Wassalamu’alikum Warrahmatullahi Wabbaraktuh.

10 komentar:

  1. Ka gimana caranya bisa apply magang disana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan ajukan surat lamarannya ke Kantor Pusat DJP bagian Direktorat P2 Humas..

      Hapus
  2. Dokumen persyaratannya apa aja kaa ?

    BalasHapus
  3. Kak mau nanya kalo mau magang di djp pusat pengajuannya kemana ya?

    BalasHapus
  4. Kak, boleh jelasin tahap² magang ga ka ? Syarat², cara supaya keterima? Apa yangharus dilakukan dan jangan dilakukan ? Dan lainnya. Makasih ka

    BalasHapus
  5. Mengajukan surat lamaran ke djp, buat surat keterangan magang di kampus untuk ditujukan ke djp, kalau mau diterima perbanyak usaha dan do'a, dan patuhi tata tertib kantor. Thanks !!!

    BalasHapus
  6. Halo kak fadhil, aku Dinah, salam kenal kak!. Kebtulan aku jg salah satu mahasiswi STPI jurusan akuntansi pajak dan sekarang otw smester 4. Makasih banyak buat sharing pengalamannya kak dan kebtulan aku lagi mau coba-coba apply magang buat ngisi liburan sklian cari pengalaman. Kalau boleh, kakak berkenan ngasih kontak yng bisa dihubungi? Aku mau tanya2 seputar pengajuan magang di djp ini kak. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Dinah, salam kenal juga yah. Untuk pengajuan magangnya, siapkan berkas Surat Keterangan Magang dari Kampus, kemudian ajukan ke Subbagian Umum (Kalau mau magang di KPP) dan Ke Direktorat P2 Humas (Kalau mau magang di Kantor Pusat). Untuk kontaknya, silahkan cek dimasing-masing akun website dan media sosial resmi milik djp yah. Semangat yah. Sukses selalu. Terima kasih

      Hapus