Assalamu’alaikum
Warrahmatullahi Wabbarakatuh.
Hallo
Sahabat Pajak, nama saya Muhammad Fadhilah, biasa dipanggil Bang Fadhil. Asal
Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini saya kuliah semester enam jurusan
akuntansi perpajakan di Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia (STPI). Disini saya
akan menceritakan pengalaman saya selama magang di Humas Pajak Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Pajak. Mau tau gimana kisah klasik saya selama magang ???
Yuk, baca story saya dibawah ini.
Suatu
kebanggan bagi saya, dalam rangka mengisi waktu liburan semester selama satu
bulan, saya bisa magang di Humas Pajak Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.
Pada awalnya sih, saya tidak pernah menyangka bisa magang di tempat ini, soalnya
saya dengar kabar, bahwa jarang sekali mahasiswa yang bisa magang disini. Tapi,
setelah saya mencoba mengajukan surat permohonan magang, eh ternyata diterima.
Alhamdulillah yah, rezeki anak sholeh.
Tibalah
saatnya saya magang !!!
Di
hari pertama, saya langsung disambut oleh Kak Ani yang merupakan Kasubdit Humas
Pajak. Setelah saya memperkenalkan diri, kemudian beliau memperkenalkan satu
per satu para pegawai yang ada di humas pajak. Ternyata oh ternyata, pegawai
humas pajak itu sangat welcome yah terhadap saya yang hanya seorang mahasiswa
magang. Kesan dihari pertama yang sangat luar biasa. Walaupun agak sedikit
canggung, tapi saya bisa menjalani hari pertama magang dengan baik dan benar.
Kemudian,
dihari kedua dan seterusnya, saya sudah mulai enjoy dengan profesi saya sebagai
“Mahasiswa Magang”, karena memang didukung oleh suasana kantor dan para pegawai
humas pajak yang baik hati dan selalu ceria. Yah, ini adalah suatu anugrah
terindah yang saya rasakan tanpa dimanipulasi.
Seiring
berjalannya waktu, saya mulai mengenal lebih dekat dengan teman-teman humas
pajak beserta tugas dan fungsinya masing-masing. Mulai dari pembuat video
terkait pajak yang biasa diposting diakun media sosial Ditjen Pajak RI, sampai
kepada pengelola akun media sosial DJP itu sendiri atau yang lebih dikenal
dengan Taxmin. Ternyata, merekalah behind the scene dari kesuksesan penyampaian
informasi tentang pajak yang kita rasakan selama ini. Pada dasarnya, saya
memang sering membaca dan menonton postingan tentang pajak di akun medsos djp,
kemudian saya repost lagi diakun medsos milik pribadi supaya dibaca oleh
followers saya. Boleh dong saya bangga, bisa mengenal mereka lebih dekat,
karena dibalik informasi yang kita dapatkan tentang pajak, ternyata merekalah
aktor utamanya.
Tahu
nggak sih, ngapain aja selama saya magang ???
Jadi,
selama saya magang itu, banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan. Pertama,
saya diajarkan tentang surat menyurat, fotocopy, scan, dan stempel. Ini
pengalaman yang sangat berharga loh, karena selama saya kuliah, tidak pernah
diajarkan tentang hal ini. Kemudian lanjut ke pengalaman yang kedua, saya
diajarkan tentang perekaman video kegiatan pajak dan ikut rapat terkait
kegiatan kampanye pajak. Kebetulan, selama saya magang ada dua kegiatan besar
terkait pajak, yaitu Rakorsus P2Humas dan Spectaxcular. Nah, disitu saya
bantu-bantu terkait perekaman video kegiatan Rakorsus P2Humas, dan untuk
kegiatan Spectaxcular, saya disuruh ikut rapat persiapan terkait kegiatan
Spectaxcular. Pada awalnya, saya agak canggung disuruh ikut rapat, karena saya
kan hanya mahasiswa magang. Tapi, karena ini arahan dari teman-teman humas
pajak yang baik hati, akhirnya saya ikut. Alhamdulillah, akhirnya saya tahu,
ternyata seperti ini yah suasana rapatnya, pengalamn saya pun bertambah.
Pada
dasarnya, banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan selama magang di Humas
Pajak ini, dan pengalaman yang paling berkesan adalah saya bisa bertemu dan
foto selfie bersama Bu Ani (Menkeu RI) dan Pak Robert Pakpahan (Dirjen Pajak
RI). Mau tahu, gimana ceritanya saya bisa selfie bareng Bu Menteri dan Pak
Dirjen Pajak ???. Sebenarnya, ceritanya sih panjang, singkatnya sih mungkin ini
rezeki anak sholeh kali yah. Hehehe.
Okey,
mungkin sekian pengalaman saya selama magang di Humas Pajak. Semoga bermanfaat
bagi teman-teman sekalian. Eittttsss, hampir lupa. Ada satu lagi cerita menarik
yang tak boleh anda lewatkan. Apa itu ??? Jadi, selama satu bulan saya magang,
saya itu nginap di Masjid Kantor Pusat Pajak loh. Alasannya sih cukup
sederhana, karena saya takut telat masuk kantor. Kos an saya kan di daerah
Matraman, Jakarta Timur, sementara Kantor Pusat Pajak itu dijalan Gatoto
Subroto, Jakarta Selatan. Kira-kira 3.5 KM lah dari kos an. Nah, dengan jarak
yang lumayan jauh, belum lagi ditambah kemacetan dijalan Ibukota ini, akhirnya
saya memutuskan untuk nginap dimasjid aja. Mendengar hal itu, teman-teman humas
pajak prihatin dan terharu akan kondisi saya yang nginap di masjid, dan mereka
menyarankan saya untuk pulang-pergi aja dari matraman, kalaupun terlambat, gak
apa-apa, yang penting tetap masuk tiap hari. Saya sangat berterima kasih atas
kepeduliannya, tapi sekali lagi saya ingin katakan, bahwa diberi kesempatan
buat magang di sini saja suatu kesyukuran bagi saya, maka saya harus memberikan
kesan yang terbaik selama magang, yah minimal hadir tepat waktu. Perlu kita
ketahui bersama, bahwa tidur atau nginap di masjid itu penuh dengan keberkahan.
Selama saya nginap di masjid, saya merasa lebih dekat dengan Allah SWT. Mulai
dari rutin melaksanakan sholat wajib lima waktu, sholat tahajud, dan sholat
dhuha. Jadi, selain pengetahuan tentang pajak yang saya dapatkan selama magang,
tingkat keimanan pun bertambah selama saya nginap dimasjid. Selama saya nginap
di masjid itu penuh dengan keberkahan, salah satunya saya bisa bertemu dan foto
bareng Pak Zulkifli Hasan (Ketua MPR RI). Lah, kok bisa bertemu Ketua MPR RI
??? Ketika itu, saya bertindak sebagai muadzin dan mengumandangkan adzan
maghrib di Masjid Salahuddin Kantor Pusat Pajak, setelah selesai adzan kemudian
saya sholat sunah qabliyah, sebelum qamat, saya noleh kebelakang, saya kaget,
eh ternyata ada Ketua MPR RI. Kemudian saya iqamah, dan saya pun akhirnya bisa
sholat maghrib bersama Pak Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Bang Zul.
Setelah selesai sholat, saya pun keluar dan nunggu dibelakang buat minta foto
bareng Bang Zul dan Alhamdulillah, rezeki anak sholeh, bisa foto selfie bersama
Ketua MPR RI. Nah, ini adalah salah satu keberkahan yang saya dapatkan selama
nginap di Masjid. Awasss, jangan ditiru adegan ini, karena hanya bisa dilakukan
oleh orang-orang tertentu, seperti saya ini. Hehehe.
Yahhh,
inilah sedikit cerita pengalaman saya selama magang di Humas Pajak. Semoga bisa
bermanfaat buat sahabat pajak. Sebelum saya mengakhiri cerita ini, ada beberapa
hal yang ingin saya sampaikan terkait pajak. Important sekali nih, baca
baik-baik yah.
Pajak
Di Mata Bang Fadhil !!!
Pada
dasarnya, ketika saya menjadi mahasiswa pajak, saya suka menulis sesuatu hal
yang berkaitan dengan pajak. Menulis tentang pajak adalah upaya saya untuk ikut
menyukseskan Gerakan Literasi Nasional dan juga Inklusi Kesadaran Pajak dalam
dunia pendidikan. Menurut saya, program inklusi ini sangat bagus dan harus
terus digaungkan di seluruh Indonesia.
Adapun
strategi yang harus dilakukan oleh Ditjen Pajak terkait program ini adalah
dengan memasukkan nilai kesadaran pajak sejalan dengan pendidikan karakter,
karena ini adalah hal mendasar dalam memberikan pemahaman akan arti penting
pajak bagi pembangunan nasional.
Kemudian
Ditjen Pajak juga harus memberikan informasi yang benar tentang penggunaan
pajak dan manfaatnya, karena akan menimbulkan kesadaran untuk membayar pajak.
Karena targetnya adalah generasi muda penerus masa depan bangsa dan calon wajib
pajak, sampaikanlah informasi kepada mereka dengan bahasa bergaya kekinian agar
tidak kaku dan tepat sasaran tanpa mengurangi poin penting dari pesan yang
ingin disampaikan. Di era reformasi perpajakan jilid ketiga ini, menurut saya
performa petugas pajak saat ini sudah semakin baik. Dari segi pelayanan kepada
wajib pajak maupun sosialisasi kepada masyarakat telah dilakukan dengan
sebaik-baiknya. Hal itu harus dipertahankan dan terus-menerus ditingkatkan.
Ditjen
Pajak harus mampu menjaga amanat seluruh rakyat Indonesia dalam menghimpun
pajak negara, untuk kemudian dikelola dengan baik serta digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Dalam
memajukan dunia perpajakan Indonesia, saya punya tiga proyek besar yang ingin
dilakukan,yaitu:
(1). Berhubung saya adalah "kids zaman now", maka saya ingin memberikan sosialiasi serta edukasi tentang pajak kepada generasi muda supaya mereka paham akan arti penting pajak, dan akhirnya tumbuh kesadaran untuk membayar pajak. Sebab, apabila edukasi tentang pajak diberikan sejak dini, maka akan lebih mudah memengaruhi pemikiran seseorang sehingga akan muncul ketaatan untuk mematuhi aturan tentang pajak.
(1). Berhubung saya adalah "kids zaman now", maka saya ingin memberikan sosialiasi serta edukasi tentang pajak kepada generasi muda supaya mereka paham akan arti penting pajak, dan akhirnya tumbuh kesadaran untuk membayar pajak. Sebab, apabila edukasi tentang pajak diberikan sejak dini, maka akan lebih mudah memengaruhi pemikiran seseorang sehingga akan muncul ketaatan untuk mematuhi aturan tentang pajak.
(2).
Saya ingin berperan sebagai agen informasi pajak. Sebagai mahasiswa akuntansi
perpajakan, saya dan rekan-rekan lainnya harus mampu memberikan informasi yang
baik dan benar kepada masyarakat tentang pajak. Gerakan yang dimulai dari
kalangan akademisi diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat dari enggan
membayar pajak menjadi bangga bayar pajak.
(3).
Dalam memajukan dunia perpajakan di Indonesia, kita harus mulai dari bawah. Apa
itu? Yaitu optimalisasi penerimaan pajak dan pengelolaan hasil penerimaan
perpajakan yang merata sehingga dirasakan oleh semua warga negara hingga
pelosok daerah terpencil. Dengan dirasakannya manfaat pajak oleh seluruh rakyat
Indonesia, kepercayaan mereka akan tumbuh dan kesadaran untuk taat pajak akan
bangkit.
Sebenarnya
ini bukan melulu proyek pribadi, tapi niat ikhlas dari lubuk hati terdalam demi
mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah cita-cita
besar yang tertanam di sanubari saya sebagai seorang anak kampung dari Timur
Indonesia yang ingin melihat Indonesia baru yang lebih sejahtera. Insya Allah,
saya yakin suatu saat nanti pasti akan terwujud.
Dalam
kesempatan ini, saya ingin menyampaikan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Mari kita semua dari berbagai elemen bangsa, senantiasa bersatu bahu-membahu
dalam menjaga pajak sebagai amanat negara. Selamat berkontribusi untuk NKRI !!!
Wassalamu’alikum
Warrahmatullahi Wabbaraktuh.
Ka gimana caranya bisa apply magang disana?
BalasHapusSilahkan ajukan surat lamarannya ke Kantor Pusat DJP bagian Direktorat P2 Humas..
HapusDokumen persyaratannya apa aja kaa ?
BalasHapusSurat Keterangan Magang dari Kampus..
HapusKak mau nanya kalo mau magang di djp pusat pengajuannya kemana ya?
BalasHapusKe bagian Direktorat P2 Humas..
HapusKak, boleh jelasin tahap² magang ga ka ? Syarat², cara supaya keterima? Apa yangharus dilakukan dan jangan dilakukan ? Dan lainnya. Makasih ka
BalasHapusMengajukan surat lamaran ke djp, buat surat keterangan magang di kampus untuk ditujukan ke djp, kalau mau diterima perbanyak usaha dan do'a, dan patuhi tata tertib kantor. Thanks !!!
BalasHapusHalo kak fadhil, aku Dinah, salam kenal kak!. Kebtulan aku jg salah satu mahasiswi STPI jurusan akuntansi pajak dan sekarang otw smester 4. Makasih banyak buat sharing pengalamannya kak dan kebtulan aku lagi mau coba-coba apply magang buat ngisi liburan sklian cari pengalaman. Kalau boleh, kakak berkenan ngasih kontak yng bisa dihubungi? Aku mau tanya2 seputar pengajuan magang di djp ini kak. Terima kasih
BalasHapusHai Dinah, salam kenal juga yah. Untuk pengajuan magangnya, siapkan berkas Surat Keterangan Magang dari Kampus, kemudian ajukan ke Subbagian Umum (Kalau mau magang di KPP) dan Ke Direktorat P2 Humas (Kalau mau magang di Kantor Pusat). Untuk kontaknya, silahkan cek dimasing-masing akun website dan media sosial resmi milik djp yah. Semangat yah. Sukses selalu. Terima kasih
Hapus